MENUMBUHKAN
INTEGRITAS SISWA MELALUI BIBLIOKONSELING
Lilik Masrukhah,M.Pd SMPN2WONOAYU,081331590115
Abstract
Lilik
Masrukhah. 2014. Menumbuhkan integritas Siswa melalui Bibliokonseling
pembelajaran
Teks
Narrative
The environment can influence the attitudes and
behavior of individuals. There are some students who are not Have integrity
character because are not able to change them selves with their surroundings.
The best practice based based on the background of the study and on the
observations and experience of researcher, students have very low integrity in
learning processed in the classroom .
The data Collection method using a qualitative
approach . the design of single subject research that is of class IX F, retrieval
of data obtained through observation and question form.
The
subject of the data are 36 students of IX F
SMPN2 Wonoayu, The result of the finding just 25% (9 students) who have a high level of
integrity and 75 (27 students) ,It shows has very low integrity level from data
pre action. in this best practice The goals of this research was to find out the effectiveness of language
learning in the bibliokonseling tehik through text narrative teaching learning
.
Based on the data results of the final analysis the psychological
scale about the State of mind that the
integrity the integrity of the students of class IX F SMP Negeri 2 WONOAAYU
school year 20142015 in good
integrity student or 55,7% (20 students)
in globally. Moreover there are students or 15.% (4 children) have integrity
very well, students or 28.% (10 students ) have a self sufficient adjustment,
student or ( 1students) have less
integration and there are students or 0.3 %(1students) have less integrity for
all.
Key word: Integrity,Bibliokonseling,Narrative text
Pendahuluan
Integritas merupakan bentuk
konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan untuk menjunjung tinggi
nilai-nilai luhur dan keyakinan..Integritas diartikan sebagai kejujuran atau
kebenaran dari tindakan seseorang dalam kehidupan di lingkungan sekitar kita
sehari-hari.Dari pendekatan kemanusiaan, Behavior,kognitif, hingga sibernetik.
Salah satu alternative pendekatan yang saat ini mulai dikaji adalah
bibliokonseling. Yaitu pendekatan
bimbingan Integritas dengan menggunakan informasi atau pengetahuan yang
terdapat dalam buku pustaka melalui membaca atau istilah kerenya berliterasi.
Melalui hasil observasi yang dilakukan di SMP Negeri 2 wonoayu
menunjukkan bahwa nilai kejujuran siswa
belum nampak bagus,Siswa cenderung nyontek pekerjaan temanya dalam
mengerjakan tugas maupun soal ulangan. Berdasarkan
permasalahan diatas dalam karya tulis
ini mengupas bagaimana menumbuhkan integritas siswa dikelas melalui pembelajaran
Narratiave teks?
Tujuan
pembelajaran bahasa Inggris di SMP untuk membantu siswa mengembangkan
kompetensi ,Siswa dinyatakan mencapai tingkat literasi fungsional apabila
memiliki kemampuan memahami teks tulis.Teks narrative ini direalisasikan dalam pembelajaran integrasi melalui pemahaman
bacaan ,dengan tehnik Bibliokonseling
untuk menumbuhkan integritas pada diri siswa (kejujuran, tanggung
jawab,konsistensi, bekerja bersungguh sungguh dst) .
Mereka yang memiliki integritas diri bisa
memberi dampak besar dan positif dalam kehidupan, bahkan untuk generasi penerus
kita, melalui keteladanan dan apa saja yang mereka selalu
pertahankan.”Hendaklah memperlakukan orang lain sebagaimana Anda sendiri ingin
diperlakukan” (positip). Atau secara negatif: “Jangan perbuat terhadap orang
lain apa yang Anda sendiri tidak inginkan diperbuat terhadap diri Anda” (Bertens,
1997:169). Jadi, orang berintegritas tidak akan bertindak sembarangan. Siswa
perlu kita latih dengan menerapkan sikap integrasi secara dini melalui
pendekatan bibliokonseling.
Integrasi kita sebut sebagai perpaduan berbagai dimensi dasar diri
manusia, sebagai hal yang terkait dengan sikap mental kejiwaan seseorang dalam
menjalankan kehidupannya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Baker (dalam Hadi,
2005: 141) bahwa: “Mengajar secara efektif sangat bergantung pada pemilihan dan
penggunaan metode mengajar yang serasi dengan tujuan mengajar”. (Adrian
Gostick, 2003:70).
Orang yang memiliki integritas dapat menjadi inspirasi positif bagi
orang-orang di sekitarnya,bahkan mampu memberi pengaruh besar dan positip dalam
kehidupan. Filsuf Herb Shepherd (Antonius, 2002:135-136) menyebutkan integritas
diri sebagai kesatuan yang mencakup empat nilai, yaitu perspektif (spiritual),
otonomi (mental), keterkaitan sosial, dan tonus (fisik). Sekarang
Bagaimana strategy menanamkan integritas disekolah kepada siswa-siswi
Bibliokonseling
Bibliokonseling merupakan nama lain dan diadaptasi dan biblioterapi
yaitu merupakan teknik yang sudah
dipraktikkan untuk mengubah tingkah laku manusia (Brammer dan Shostrom ,1982).
Ide pemanfaatan bahan bacaan sebagai media terapi pada zaman itu tak dapat
dilepaskan.Bibliokonseling adalah teknik
bimbingan yang dilakukan dengan menggunakan buku atau cerita yang di dalamnya
terdapat ajaran tentang berperilaku peduli. Buku merupakan media untuk
memperoleh wawasan, pengetahuan, informasi, dan hiburan. Selain itu, buku
(Teks) dapat menjadi media terapi atau penyembuhan bagi penderita gangguan
mental, seperti gangguan kecemasan, trauma, dan stres. Pemanfaatan buku sebagai
media terapi disebut biblioterapi. Jachna (2005:1) mengatakan biblioterapi
adalah dukungan psikoterapi melalui bahan bacaan untuk membantu seseorang yang
mengalami permasalahan personal. Metode terapi ini sangat dianjurkan, terutama
bagi penderita yang sulit mengungkapkan permasalahan secara verbal (SuparyoYosi, 2010).
Bibliokonseling juga dapat diartikan suatu kegiatan mengintervensi
pemikiran individu dengan rnenggunakan suatu bacaan, sehingga setelah membaca
bacaan tersebut, individu dapat mendapatkan informasi baru dan dapat
mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Bibliokonseling adalah bimbingan
belajar yang membantu individu secara mandiri untuk memahami din dan
lingkungan, belajar dan lingkungan luar, dan menemukan solusi dan permasalahan.
(Schrank and Engels, 1981, dalam Lasan).
Penggunaan bibliokonseling dianggap efektif
dalam mengembangkan kesadanan akan kejujuran karena Menurut Novitawati (dalam Suparyo Yosi, 2010) intervensi
bibliokonseling dapat diBibliokonseling kan
dalam empat tingkatan, yaitu intelektual, sosial, perilaku, dan emosional
intervensi bibliokonseling dapat dapat diBibliokonseling kan dalam
empat tingkatan, yaitu intelektual,
sosial, perilaku, dan emosional.
Pertama, pada tingkat intelektual, individu memperoleh pengetahuan tentang perilaku yang dapat
memecahkan masalah. Dengan bacaan, individu memperoleh wawasan tentang
keanekaragaman manusia dengan berbagai nilai-nilai kehidupan, mengidentifikasi diri dengan karakter yang ada dalam cerita yang
dibaca. Siswa dapat menganalisis nilai-nilai moral, mengkritisi kejadian
tersebut sehingga muncul pemikiran yang kritis dalam menanggapi situasi yang
ada dalam cerita, sehingga terjadi proses pembentukan kesadaran diri,
meningkatkan konsep diri dan memperbaiki penialain pribadi dan sosial.
Kedua, ditingkat sosial, individu dapat
mengasah kepekaan sosialnya. Individu dapat melampaui bingkai refrensinya
melalui imajinasi orang lain. individu dapat mengasah kepekaan sosialnya. Individu
dapat melampaui bingkai refrensinya melalui imajinasi orang lain.Ketiga, tingkat perilaku individu akan
mendapatkan kepercayaan diri untuk mrmbicarakan masalah-masalah yang sulit
didiskusikan akibat perasaan takut, malu dan bersalah.Pada tahap ini siswa
diajak untuk merefleksikan isi bacaan, baik refleksi isi maupun refleksi diri.
Refleksi meliputi pemahaman tentang tokoh, baik tokoh yang berkarakter positif
maupun negative, nilai-nilai moral yang dapat dipelajari. Sehingga dengan
membaca, dapat meningkatkan kesadaran untuk bersikap jujur.
Keempat, pada tingkat emosional, individu dapat terbawa perasaanya dan mengembangkan kesadaran
menyangkut wawasan emosional. Melalui tahap ini, siswa menjadi terlibat secara
emosional dalam cerita pendek yang dibaca. Pada proses ini, siswa dapat
mengeluarkan emosi-emosi yang selama ini dipendam dan dapat meringankan beban
pikiran. Karena berminat pada pekerjaannya itu, ia bekerja keras.Begitu
pentingnya integritas sehingga dapat menjadi andalan di kala kondisi sekitar
sedang tidak stabil. Namun, integritas
bukanlah sesuatu yang mudah terbentuk dan dimiliki oleh orang. Dia harus
ditumbuhkan melalui usaha sengaja dan terus menerus.. Orang yang memiliki
integritas diri dapat menjadi inspirasi positif bagi orang-orang di sekitarnya,
bahkan mampu memberi pengaruh besar dan positip dalam kehidupan.
Pembelajaran Teks Narrative
Narrative teks adalah sebuah materi
berjenis Genre,tetapi materi ini punya keunikan tersendiri karena isi dari
narrative teks ini ada MORAL VALUE (Muatan pendidikan karakter) dari masing
masing isi teks sehingga materi ini sangat cocok untuk praktek pembelajaran
Biliokonseling Yang bisa dimasukan dalam
isi teks tersebut dalam pembelajaran .Guru sangat mempunyai banyak alternative
untuk memasukan karakter karakter integrasi didalam menjelaskan generic
structure pada isi teks.
Materi Teks Narrative dipilih
penulis karena di dalam generic structure pada teks ini memuat MORAL VALUE
(muatan pendidikan karakter ) sehingga materi ini sangat cocok untuk
pembelajaran dalam menumbuhkan kejujuran siswa yang erat kaitanya dengan
integritas .Dalam pembelajaran Teks Narrative siswa bisa belajar dari teks
bacaan melalui moral value (muatan pendidikan yang merupakan unsur utama dalam generic
structure pembelajara Teks Narrative sehingga menumbuhkan karakter
jujur,berani,tekun,bertanggung jawab ,yang merupakan unsur utama dari
menumbuhkan integritas siswa.
Susunan (generic structure)
narrative text bisa berisi: Orientation, Complication, Evaluation, Resolution ,Reorientation
serta moral value. Meski “Evaluation”
atau“Reorientation” merupakan optional; bisa ditambahkan dan bisa tidak.Melalui moral value dalam sebuah teks narrative lah
kita memberikan bibliokonseling.kita memberikan cerita fiktif yang memuat jarakter
kejujuran,kebaikan,ketekunan,serta karakter baik lainya yang menunjang
meningkatnya integritas siswa. Evaluation berisi penilaian/evaluasi terhadap
jalannya cerita atau konflik. Sedangkan Reorientation berisi penyimpulan isi
akhir cerita.
Metode
Sesuai dengan fokus permasalahan
dan tujuan pengumpulan data, Best practice ini menjelaskan tehnik bibliokonseling melalui pembelajaean
teks narrative yang efektif untuk meningkatkan integritas siswa SMP. Metode
Penulisan karya tulis ini menggunakan metode observasi serta studi pustaka berupa buku-buku, jurnal,
artikel, yang telah teruji kevalidannya,
yang saling menunjang satu sama lain,
relevan dengan kajian tulisan serta mendukung uraian atau analisis pembahasan
Dalam penulisan karya tulis ini,
kajian ilmiah dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Data yang diperoleh
akan dijalaskan untuk mendapatkan kesimpulan.Sedangkan Metode analisis
deskriptif dilaksanakan untuk menjelaskan secara sistematis, faktual, akurat,
tentang fakta-fakta dan sifat-sifat yang terkait dengan substansi penelitian.
Dalam hal ini dilakukan untuk menganalisis rendahnya integritas siswa dalam
kegiatan belajar mengajar dikelas,bagi siswa yang tidak mau berusaha
mengerjakan tugas sendiri namun selalu mengcopy pekerjaan temanya.
Hasil
dan Pembahasan
Berdasarkan
keterangan dari seluruh sumber data dapat dipahami bahwa secara umum program
bimbingan bibliokonseling sudah dilaksanakan, namun pelaksanaan bimbingan Bibliokonseling masih
insidental, hanya menyesuaikan dengan kebutuhan siswa, belum terprogram secara
pasti. Setelah mengikuti bimbingan Bibliokonseling siswa
merasa senang,Siswa dapat mengutarakan pendapatnya, belajar mengerjakan sendiri
secara jujur ,tekun,bekerja keras dan rajin.
Berdasarkan
hasil analisis skala psikologis tentang integritas terhadap siswa kelas IX F
SMP Negeri 2 Wonoayu tahun ajaran 2013/2014 diperoleh hasil bahwa secara umum
siswa memiliki integritas yang baik yaitu 36 siswa atau 55.7%. Selebihnya ada siswa atau 15.0% memiliki integritas sangat
baik, siswa atau 28.0% memiliki integritas
cukup, 3 siswa atau 1.0% memiliki integritas kurang dan ada 1 siswa atau 0.3%
memiliki penyesuaian diri kurang sekali.
Model bimbingan Bibliokonseling ini
dikembangkan berdasarkan pada analisis antara temuan empiris kondisi obyektif
di lapangan yaitu kondisi integritas siswa dan kondisi aktual pelaksanaan
bimbingan Bibliokonseling , dan
kaidah-kaidah bimbingan Bibliokonseling yang bersifat konseptual yaitu kajian teoritik
dan hasil-hasil penelitian, serta kelaziman pelaksanaan bimbingan Bibliokonseling yang
dirancang secara kolaboratif. Komponen model bimbingan Bibliokonseling yang
dikembangkan meliputi: rasional, pengertian, tujuan, asumsi, target intervensi,
komponen model, peran dan fungsi pimpinan Bibliokonseling , kompetensi pimpinan Bibliokonseling dalam
implementasi model, tahap-tahap pelaksanaan model, materi layanan, serta
evaluasi dan indikator keberhasilan model. Setelah model tersusun langkah
berikutnya adalah pengumpulan data.
Secara
umum rata-rata integritas siswa setelah diberi layanan bimbingan Bibliokonseling dengan
teknik bibliokonseling naik sebesar 9.0 %. Sebelum diberi layanan bimbingan Bibliokonseling rata-rata subjek pada skor 72 dengan kriteria
cukup dan setelah diberi layanan bimbingan Bibliokonseling rata-rata skor menjadi 81 dengan kriteria
baik.
Simpulan
Program
bimbingan Bibliokonseling sudah dilaksanakan, namun pelaksanaan
bimbingan Bibliokonseling masih insidental, hanya menyesuaikan dengan
kebutuhan siswa. Tema yang dibahas belum banyak ,hanya menyesuaikan KD
pembelajaran teks narrative dan dalam pelaksanaannya masih menggunakan
bimbingan Bibliokonseling biasa. Berdasarkan hasil analisis Akhir data
skala psikologis tentang integritas diketahui bahwa keadaan integritas siswa
kelas IX F SMP Negeri 2 WONOAAYU Tahun
Ajaran 2014/2015 secara umum baik yaitu siswa atau 55.7% (20 anak ). Selebihnya ada siswa atau 15.0% ( 4 Anak )memiliki integritas
sangat baik, siswa atau 28.0% ( 10 anak
)memiliki penyesuaian diri cukup, siswa atau 1.0% (1 anak )memiliki integrasi kurang dan ada siswa atau 0.3% (1anak ) memiliki integritas kurang sekali.
Model
bimbingan Bibliokonseling dengan teknik bibliokonseling untuk
meningkatkan integritas siswa terdiri dari: (1) membaca Teks narrative (2)
mengidentifikasi generic structure teks (3) merevie summary dari bacaan anak (4)
Tanya jawab terkait isi teks (5) menemukan muatan pendidikan dari teks yang
telah dibaca siswa,disinilah bibliokonseling diberikan melalui character ,sikap
serta figure tokoh cerita guru membimbing siswa menjadi siswa yang berintegrasi
tinggi .(6) evaluasi dan indikator keberhasilan strategy bibliokonseling.
Berdasarkan
hasil posttest, secara umum rata-rata integrasi siswa setelah diberi layanan
bimbingan Bibliokonseling dengan teknik bibliokonseling naik dari 25%
menjadi 55% secara umum sehingga dapat dikatakan naik 100 %. Setelah diadakan
uji efektivitas tehnik.Terjadi Kenaikan yang siqnifican antara rata-rata
tingkat integritas siswa dari hasil
Pretest dan Posttest, sehingga dapat disimpulkan bahwa layanan bibliokonseling
dengan melalui pembelajaran teks narrative efektif untuk meningkatkan
penyesuaian diri siswa.
Daftar Pustaka
Andrias
Harefa,(2005).Menjadi manusia pembelajar,Jakarta PT.Kompas media Nusantara
Bertens,K.1997.Etika.Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
Butler,et
al.2005.The Dinamics of language use:functional and contrastive
perspective.Jhon
benyamin publishing company.
Confucius,The
analects,new York: penguin book 1972.Cina: Sandong Friendship Bao
Shixiang.1991
Gea,
Antonius, dkk. 2002. Character Building I: Relasi dengan Diri Sendiri. Edisi
Revisi. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama. Goleman,
Daniel. 2002. Kecerdasan Emosional. Mengapa EI
lebih penting daripada IQ (Judul
asli: Emotional Intelligence. Alih bahasa: T. Hermaya).
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Gostick,
Adrian and Dana Telford. 2006. Keunggulan Integritas (Judul asli: The
Integrity
Advantage. Alih bahasa: Fahmi
Ihsan). Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer
Gostik, Andrian & Telford, Dana.
Keunggulan Integritas. Dari bto.depnakertrans.go.id /.../
Gunawan,
Samuel. Makna Sebuah Integritas. Internet. Diunduih 1 Juli 2015.
(http://kombinasi.net
/biblioterapikekuatan-penyernbuhan-lewat- pengetahuan 18/10/10)
http://telusur.metrotvnews.com/read/2015/04/15/386630/anies-ini-untuk-memulihkankejujuran-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar